cover
Contact Name
Livana PH
Contact Email
jurkep.jiwa@gmail.com
Phone
+6289667888978
Journal Mail Official
jurkep.jiwa@gmail.com
Editorial Address
Faculty of Nursing and Health Sciences | University of Muhammadiyah Semarang Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang Gedung NRC University of Muhammadiyah Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia
ISSN : 23382090     EISSN : 26558106     DOI : 10.26714/jkj
Core Subject : Health, Education,
Jurnal Keperawatan Jiwa publishes articles in the scope of mental nursing broadly but is limited, especially in the field of mental nursing in healthy groups, risks, and disorders. Articles must be the result of research, case studies, results of literature studies, scientific concepts, knowledge and technology that are innovative and renewed within the scope of mental nursing science both on a national and international scale.
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2016): November 2016" : 20 Documents clear
PERKEMBANGAN MENTAL EMOSIONAL REMAJA DI PANTI ASUHAN Haryanti, Dwi; Pamela, Elza Mega; Susanti, Yulia
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 4, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.984 KB)

Abstract

Panti asuhan merupakan suatu lembaga yang sangat populer untuk membentuk perkembangan anak-anak yang tidak memiliki keluarga.Masalah mental emosional semakin tinggi pada kelompok usia di atas 15 tahun, yang berdampak pada masalah perilaku saat dewasa. Masalah perkembangan anak yang tinggal di panti asuhan secara bermakna lebih banyak dibandingkan dengan anak yang diasuh orangtua kandung. Tujuan penelitian ini mengetahui perkembangan mental emosional remaja yang tinggal di panti asuhan. Penelitian dengan desain deskriptif komparatif menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel diambil secara purposive sampling, sebanyak 20 remaja panti asuhan dan 85 remaja yang tinggal di lingkungan rumah berpartisipasi sebagai responden. Penelitian ini menggunakan Strength and Difficulties Questionaire (SDQ)yang sudah terstandarisasi dan dilakukan uji reliabilitas kembali. Data dianalisis menggunakan uji mann whitney.Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan perkembangan mental emosional yang siginifikan antara remaja yang tinggal di panti asuhan dan tinggal di rumah, dengan nilai pvalue = 0,006 (pvalue< 0.05), dimana perkembangan mental emosional remaja yang tinggal di pantai asuhan kurang baik dibandingkan dengan remaja yang tinggal dirumah. Penelitian selanjutnya direkomendasikan untuk meneliti lebih lanjut faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan mental emosional remaja yang tinggal di panti asuhan. Kata Kunci: Perkembangan Mental Emosional, Remaja, panti asuhan MENTAL EMOTIONAL DEVELOPMENT OF ADOLESCENTS IN  ORPHANAGES ABSTRACTOrphanages are a very popular institution to shape the development of children who have no family.Emotional mental problems are higher in the age group above 15 years, which affects behavioral problems as adults. The developmental problems of children living in orphanages are significantly greater than those of the natural parent. The purpose of this study is to identified emotional mental development of adolescents who live in the orphanage. Research with comparative descriptive design using cross sectional approach. Samples were taken by purposive sampling, as many as 20 teenagers and 85 teenagers living in the home environment participated as respondents. This study uses a standardized Strength and Difficulties Questionaire (SDQ) and re-tested reliability. Data were analyzed using mann whitney test. The results showed a significant difference in mental emotional development between adolescents living in orphanages and living at home, with a value of pvalue = 0.006 (pvalue <0.05), in which adolescents who staying at home were better than teenagers living in orphanages. Subsequent research is recommended to further examine the factors that affect the emotional mental development of adolescents living in orphanages. Keyword : Mental Emotional Development, Adolescents, Orphanages
EFEKTIFITAS LATIHAN PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION (PMR) TERHADAP MUAL MUNTAH KEMOTERAPI PASIEN KANKER OVARIUM Utami, Sri
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 4, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.522 KB)

Abstract

Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium yang paling sering ditemukan pada wanita berusia 50-70 tahun. Kanker ovarium bisa menyebar ke bagian lain, panggul, dan perut melalui sistem getah bening dan melalui sistem pembuluh darah menyebar ke hati dan paru-paru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas latihan Progressive Muscle Relaxation (PMR) terhadap mual muntah kemoterapi klien kanker ovarium. Metode penelitian adalah quasy eksperimen, dengan sampel berjumlah 30 ibu sebagai eksperimen dan kontrol yang mengalami mual muntah kemoterapi kanker ovarium. Penelitian dilakukan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa efektifitas latihan Progressive Muscle Relaxation (PMR) menurunkan mual muntah kemoterapi klien kanker ovarium (p value < 0,05). Kata kunci: kemoterapi, kanker ovarium, mual muntah, Progressive Muscle Relaxation EFFECTIVENESS OF PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION (PMR) EXERCISE ON VOCATIONAL QUALITY OF CHEMOTHERAPY OF OVARIAN CANCER PATIENTS ABSTRACTOvarian cancer is a malignant tumor in ovaries is most often found in women aged 50-70 years old. Ovarian cancer can spread to other parts of the abdomen, pelvis, and through the lymph system and through blood vessels system can spread to the liver and lungs. The purpose of this research is to know the effectiveness of practice of Progressive Muscle Relaxation (PMR) against nausea vomiting client chemotherapy of ovarian cancer. The research method is the quasy experiments, with a sample of 30 women as an experiment and as a control who experience nausea vomiting of chemotherapy of ovarian cancer. Research is conducted at Arifin Achmad hospital Pekanbaru. The results showed, that the effectiveness of practice of Progressive Muscle Relaxation (PMR) decreases the nausea vomiting client chemotherapy of ovarian cancer (p value < 0.05). Key words: chemotherapy, nausea vomiting, ovarian cancer, Progressive Muscle Relaxation
RESPONS EMOSI DAN SOSIAL REMAJA BERJERAWAT PH, Livana; Mubin, Mohammad Fatkhul; Mahmudah, Azizah Rahma
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 4, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.348 KB)

Abstract

Anak pada periode pra sekolah perlu untuk mencapai tugas-tugas perkembangan mereka yang mencakup : keterampilan motorik, sosial dan bahasa. Pendidikan anak usia dini (PAUD) akan membantu pencapaian tugas-tugas perkembangan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur perbedaan tingkat perkembangan anak yang mengikuti dan tidak mengikuti PAUD. Terdapat 61 anak yang tidak mengikuti PAUD dan 79 anak dari tiga sekolah PAUD di Desa Protomulyo Kabupaten Kendal. Subyek diukur menggunakan Denver Developmental Screening Test II (DDST II) pada satu kali periode. Diantara mereka yang tidak mengikuti PAUD, 41% (25 anak) didiagnosis suspect, sementara 8,9% (7 anak) dari PAUD yang tidak bisa mencapai tugas perkembangan. Tujuh puluh dua anak yang telah mengikuti minimal 3 bulan program PAUD, mampu mencapai tugas-tugas perkembangan mereka sepenuhnya. Oleh karena itu, ada perbedaan tingkat perkembangan antara anak-anak yang mengikuti dan tidak mengikuti PAUD, dengan p value (p =0,000). Program  PAUD mempunyai peran yang sangat penting untuk merangsang perkembangan anak. Orangtua dapat meyediakan permainan yang mendidik di rumah dan bagi petugas kesehatan harus aktif dalam memberikan screening pengembangan menggunakan DDST II untuk semua anak di masyarakat. Kata Kunci: Pendidikan anak usia dini (PAUD), perkembangan, anak pra sekolah LEVEL OF DEVELOPMENT OF 3-5 YEAR PRA SCHOOL CHILDREN WHO FOLLOWS AND DOES NOT FOLLOW EARLY CHILDREN EDUCATION ABSTRACTChildren in the pre-school period need to achieve their developmental tasks which include: motor, social and language skills. Early childhood education (PAUD) will help achieve the tasks of this development. This study aims to measure differences in the level of development of children who follow and do not participate in PAUD. There were 61 children who did not attend PAUD and 79 children from three PAUD schools in Protomulyo Village, Kendal Regency. Subjects were measured using the Denver Developmental Screening Test II (DDST II) at one time period. Among those who did not attend Early childhood education (PAUD), 41% (25 children) were diagnosed suspect, while 8.9% (7 children) of Early childhood education (PAUD) were unable to achieve developmental tasks. Seventy-two children who have participated in at least 3 months of the Early childhood education (PAUD) program are able to fully accomplish their development tasks. Therefore, there are differences in the level of development between children who follow and do not participate in PAUD, with p value (p = 0,000). The Early childhood education (PAUD) program has a very important role in stimulating children's development. Parents can provide educational games at home and health workers must be active in providing development screening using DDST II for all children in the community.  Keywords: Early childhood education (PAUD), development, pre-school children
GAMBARAN RESPONS PSIKOSOSIAL MAHASISWA PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES KENDAL TINGKAT AKHIR DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI Muzakki, Moh Aqib; Aeni, Qurrotul; Takarina, Bertha
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 4, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.723 KB)

Abstract

Respon psikososial reaksi atau tanggapan yang berhubungan dengan segala sesuatu mengenai masyarakat. Seiring dengan hal tersebut mahasiswa sering kali menganggap skripsi adalah sesuatu hal yang menakutkan dan menegangkan. Kesulitan dan masalah yang timbul kadang membuat mahasiswa yang tidak bisa beradaptasi, dapat menimbulkan suatu respon baik adaptif maupun maladaptif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respons psikososial mahasiswa progam studi ilmu keperawatan Stikes Kendal tingkat akhir dalam penyusunan skripsi”. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif survey. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik total sampling yaitu sebanyak 106 mahasiswa progam studi ilmu keperawatan Stikes Kendal tingkat akhir dalam penyusunan skripsi. Alat penelitian menggunakan kuesioner gamabaran respons psikososial mahasiswa progam studi ilmu keperawatan Stikes Kendal tingkat akhir dalam penyusunan skripsi dengan analisa data menggunakan univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden berusia 21 tahun, jenis kelamin perempuan, beragama islam (100%), bersuku bangsa jawa, dan respons psikososial yang terjadi pada mahasiswa sebagian besar menarik diri. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih kompleks tentang gambaran respons psikososial pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.                                      Kata Kunci: Respons Psikososial, mahasiswa, skripsi DESCRIPTION OF PSYCHOSOCIAL RESPONSES OF PROGAM STUDENTS NURSING SCIENCE STUDY OF KENDAL STIKES END OF LEVELS IN PREPARATION OF THE SKRIPSI ABSTRACTPsychosocial response to reactions or responses related to everything about society. Along with this, students often assume thesis is something that is scary and tense. Difficulties and problems that arise sometimes make students who cannot adapt, can cause a response both adaptive and maladaptive. The purpose of this study was to determine the psychosocial response of students at the final level of the Stikes Kendal nursing science study program in the preparation of the thesis ". This type of research is quantitative research with a descriptive survey design. The sample in this study was taken using total sampling technique, namely as many as 106 students of the final level Stikes Kendal nursing science study program in the preparation of the thesis. The research tool used the psychosocial response message questionnaire of the final level Stikes Kendal nursing science study program in the preparation of the thesis with data analysis using univariate. The results of this study indicate that the majority of respondents aged 21 years, female sex, Islamic religion (100%), Javanese ethnic groups, and psychosocial responses that occur in students mostly withdraw. Future studies are expected to be able to carry out more complex research on the description of psychosocial responses to students who are preparing a thesis.  Keywords: Psychosocial responses, students, thesis
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN LAMA MENSTRUASI PADA MAHASISWI Hilmiati, Hilmiati; Saparwati, Mona
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 4, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.917 KB)

Abstract

Masa remaja atau masa adolescence merupakan masa yang sangat sensitif dan rawan terhadap stress yang disebabkan proses pematangan fisiknya lebih cepat daripada psikososial. Berbagai macam perubahan emosi akibat suatu stressor telah dihubungkan dengan adanya fluktuasi hormonal selama siklus menstruasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat stress dengan perubahan lama menstruasi pada mahasiswi di prodi keperawatan stikes Ngudi Waluyo. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada 76 responden dengan metode accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner DASS 42 yang telah dimodifikasi untuk mengukur tingkat stres dan kuesioner lama menstruasi. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil uji statistik menggunakan uji chi square dengan p-value 0,000. Diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stress dengan perubahan lama menstruasi pada mahasisiwi di prodi keperawatan stikes Ngudi Waluyo dengan p-value = 0,000 dan nilai α = 0,05. Ini artinya bahwa semakin berat tingkat stres yang dihadapi maka semakin berpengaruh terhadap perubahan lama menstruasi. Kesimpulanya adalah Ada hubungan antara tingkat stress dengan perubahan lama menstruasi pada mahasiswi di prodi keperawatan stikes Ngudi Waluyo. Mahasiswi dapat lebih menggunakan mekanisme pengendalian stres yang benar dan stres yang terjadi dapat dikurangi supaya tidak menjadi stres yang berat dan siklus mentruasi juga bisa normal. Kata kunci: tingkat stress, lama menstruasi, mahasiswi THE CORRELATION BETWEEN STRESS LEVEL AND THE MENSTRUAL DURATION IN THE STUDENT AT NURSING ABSTRACTAdolescence age is period that is very sensitive and prone to cause stress caused by physical maturation process which is faster than psychosocial. Process various kinds of emotional changes because of stressors are associated with hormonal fluctuations during the menstrual cycle. This study aims to determine the correlation between stress level and the menstrual duration in the student at nursing study program at ngudi waluyo school of health. This study used cross-sectional approach conducted on 76 respondents with accidental sampling method. Data collecting used questionnaires of DASS 42 modified to measure the level of stress and menstrual duration. The bivariate analysis used Chi Square. The results of statistical test used chi square test with p-value of 0.000. The results indicate that there is a significant correlation between the level of stress with in menstrual duration in the student at nursing study program at ngudi waluyo school of health with p-value = 0.000 and the value of α = 0.05. This means that the more severe levels of stress faced, the more influence of menstrual duration. There was correlation between stress level and the menstrual duration in the student at nursing study program at ngudi waluyo school of health. Student can better use the right control mechanisms of stress and stress that occur can be reduced so as not to be a severe stress and the menstrual cycle can also be normal Keywords: stress levels, menstrual duration, student
HUBUNGAN ANTARA GOLONGAN DARAH DENGAN RETARDASI MENTAL PADA SISWA DI SLB Atmojo, Fajar Widhi; Suerni, Titik; Susanto, Wigyo
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 4, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.83 KB)

Abstract

Golongan darah adalah sebuah ciri khusus darah berdasarkan ada atau tidaknya substansi antigen (protein, glikoprotein, glikolipid) yang menempel pada permukaan sel darah merah. Dari keempat jenis golongan darah (A, B, O dan AB) memiliki susunan glikoprotein yang berbeda yang diatur dalam sistem alel ganda. Pada retardasi mental ditemukan gen CHRNA7 yang menghambat fungsi protein penting untuk menghantarkan informasi ke otak. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Analitik Observasi dengan menggunakan desain pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Total sampling. Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan menggunakan uji Chi-Square. Berdasarkan hasil analisa diperoleh bahwa dari 38 responden, sebagian besar memiliki jenis golongan darah A 42,1% responden, golongan darah O 31,6% responden, golongan darah B 21,1% responden dan golongan darah AB 5,3% responden. Hasil penelitian juga menunjukkan retardasi mental berat 50,0% responden, retardasi mental sedang 31,6% responden dan retardasi mental ringan 18,4% responden. Golongan darah A sebanyak 68,75% mengalami retardasi mental berat. Hasil penelitian dengan uji Chi-Square  menunjukan nilai P Value = 0,027 (<0,05), maka ada hubungan antara golongan darah dengan retardasi mental pada siswa di SLB Negeri Batang. Kata Kunci: Golongan Darah, Komposisi Glikoprotein, Kelainan Genetik, Retardasi Mental. RELATIONSHIP BETWEEN BLOOD COLLECTION WITH MENTAL RETARDATION IN STUDENTS IN SPECIAL SCHOOL ABSTRACTBlood type is a special feature of blood based on the presence or absence of antigen substances (proteins, glycoproteins, glycolipids) that attach to the surface of red blood cells. Of the four types of blood groups (A, B, O and AB) have different arrangements of glycoproteins arranged in a double allele system. In mental retardation the CHRNA7 gene was found which inhibits the function of proteins important for delivering information to the brain. This study is a type of Observational Analytical research using the Cross Sectional approach design. The sampling technique in this study used the Total sampling technique. The data obtained was processed statistically using the Chi-Square test. Based on the results of the analysis, it was found that out of 38 respondents, most had blood type A 42.1% of respondents, blood group O 31.6% of respondents, blood group B 21.1% of respondents and blood group AB 5.3% of respondents. The results also showed severe mental retardation of 50.0% of respondents, moderate mental retardation of 31.6% of respondents and mild mental retardation of 18.4% of respondents. Blood type A as many as 68.75% have severe mental retardation. The results of the study with the Chi-Square test showed the value of P Value = 0.027 (<0.05), so there was a relationship between blood groups and mental retardation in students at Batang State Special School. Keywords: Blood Type, Glycoprotein Composition, Genetic Disorders, Mental Retardation.
HUBUNGAN LAMA RAWAT INAP DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL PASIEN SKIZOFRENIA BERSTATUS MENIKAH Tubagus, Muhammad Safaat Agung; Suerni, Titik; Tubagus, Muhammad Safaat Agung; Susanto, Wigyo; Susanto, Wigyo
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 4, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.262 KB)

Abstract

Rawat inap adalah bentuk perawatan pasien yang dirawat dan tinggal di rumah sakit dalam waktu tertentu. Pelayanan rawat inap yang berkualitas dicirikan dengan terpenuhinya kebutuhan dasar pasien. Kebutuhan fisiologi menempati peringkat pertama dalam hirarki Maslow yang di dalamnya terdapat kebutuhan akan seksual. Pemenuhan akan kebutuhan seksual harus tetap diperhatikan, karena pasien dengan skizofrenia tidak kehilangan akan keinginan atau hasrat dalam pemenuhan kebutuhan seksualnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara lama rawat inap dengan pemenuhan kebutuhan seksual pasien skizofrenia berstatus menikah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Analitik Observasi dengan menggunakan desain pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampling menggunakan Probability Sampling jenis Simple Random Sampling. Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan menggunakan uji Chi-Square. Berdasarkan hasil analisa diperoleh bahwa dari 60 responden didapatkan karakteristik lama rawat inap yang terbanyak yaitu dengan kategori perawatan singkat sebanyak 35 responden atau sebesar 58,3 %, dan karakteristik lama rawat inap terbanyak pada kategori perawatan sedang sebanyak 25 orang atau sebesar 41,7%. Secara keseluruhan mengalami gangguan pada pemenuhan kebutuhan seksualnya. Kategori perawatan singkat sebanyak 23 orang (65,7 %) kurang terpenuhi dan kategori perawatan sedang sebanyak 18 orang (72 %) tidak terpenuhi kebutuhan seksualnya. Hasil penelitian dengan uji Chi-Square  menunjukan nilai P Value = 0,004 ( <0,05), maka ada hubungan lama rawat inap dengan pemenuhan kebutuhan seksual pasien skizofrenia berstatus menikah. Kata Kunci: Rawat inap, Kebutuhan seksual, Skizofrenia RELATED RELATIONSHIP WITH FULFILLMENT OF SEXUAL SKIZOFRENIA PATIENTS WITH MARRIED STATUS ABSTRACTHospitalization is a form of care for patients who are treated and stay in the hospital for a certain period of time. Quality inpatient services are characterized by meeting the basic needs of patients. Physiological needs are ranked first in Maslow's hierarchy in which there are sexual needs. Fulfillment of sexual needs must be considered, because patients with schizophrenia do not lose the desire or desire to fulfill their sexual needs. This study aims to determine whether there is a relationship between the length of stay with the fulfillment of the sexual needs of married schizophrenic patients. This study is a type of Observational Analytical research using the Cross Sectional approach design. The sampling technique uses the Probability Sampling type of Simple Random Sampling. The data obtained was processed statistically using the Chi-Square test. Based on the results of the analysis, it was found that from the 60 respondents the characteristics of the longest hospitalization were obtained with the short care category of 35 respondents or 58.3%, and the characteristics of the highest length of stay in the moderate care category were 25 people or 41.7%. Overall experience a disruption in fulfilling sexual needs. The short care category of 23 people (65.7%) was less fulfilled and the moderate care category was 18 people (72%) whose sexual needs were not met. The results of the study with the Chi-Square test showed the value of P Value = 0.004 (<0.05), so there was a relationship between length of stay and fulfilling the sexual needs of married schizophrenic patients Keywords: Hospitalization, Sexual Needs, Schizophrenia
PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN ANSIETAS PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF Khaerunnisa, Tania; Putri, Yossie Susanti Eka
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 4, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.683 KB)

Abstract

Penyakit kardiovaskular seperti gagal jantung kongestif memiliki prevalensi yang tinggi yang dapat disebabkan oleh perubahan pola hidup pada masyarakat urban. Kenaikan prevalensi penyakit kardiovaskular berhubungan dengan proses urbanisasi yang progresif dan globalisasai dari pola hidup tidak sehat yang ada pada masyarakat urban atau perkotaan. Tanda klinis yang muncul serta proses hospitalisasi dapat menjadi salah satu faktor munculnya masalah psikososial pada pasien gagal jantung kongestif. Masalah psikososial yang sering ditemukan adalah ansietas. Penulisan karya ilmiah ini beretujuan memberikan analisis mengenai asuhan keperawatan ansietas pada pasien gagal jantung kongestif. Intervensi yang dianalisis meliputi relaksasi napas dalam, hipnosis lima jari, distraksi sosialisasi dan pemberian informasi. Evaluasi tindakan menunjukan bahwa lebih banyak tanda gejala yang menghilang saat memberikan kombinasi tarik napas dalam dan hipnosis lima jari selama lima hari perawatan. Klien menunjukan respon yang jauh lebih tenang setelah diberikan intervensi pemberian informasi.
GAMBARAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Arisdiani, Triana; PH, Livana
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 4, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.521 KB)

Abstract

Air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi terbaik pada awal usia kehidupan bayi yang dapat memenuhi kebutuhan bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Namun di beberapa wilayah masih ditemukan fenomena beberapa faktor yang menyebabkan ibu tidak memberikan ASI eksklusif diantaranya faktor ketidaktahuan dan kesibukan ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap ibu tentang pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Patebon I Kendal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif survey. Sampel penelitian ini adalah 62 orang ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan.  Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 tahun mempunyai sikap mendukung sebanyak 55 (88,7%), dan bersikap cukup mendukung 7 (11,3%). Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk mengembangkan penelitian yang serupa menggunakan variabel yang berbeda. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, ASI Eksklusif DESCRIBE THE MOTHER'S ATTITUDE ABOUT EXCLUSIVE BREASTFEEDING ABSTRACTMother's milk (ASI) is the best nutrition at the beginning of the baby's life age that can meet the needs for baby's growth and development. However, in some regions there are still phenomena that cause mothers not to give exclusive breastfeeding, including the factors of ignorance and busyness of the mother. This study aims to describe the mother's attitude about exclusive breastfeeding in the Patebon I Kendal Community Health Center Working Area. This study uses quantitative research methods using descriptive survey research designs. The sample of this study was 62 mothers who had babies aged 0-6 months. The sampling technique in this study used total sampling. The results of the study showed that most mothers who had babies aged 0-6 years had a supportive attitude of 55 (88.7%), and were quite supportive of 7 (11.3%). This research is expected to be used as a reference for developing similar research using different variables. Keywords: Knowledge, attitude, exclusive breastfeeding
TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH USIA 3-5 TAHUN YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) Septiani, Rizki; Widyaningsih, Susana; Iqomh, Muhammad Khabib Burhanuddin
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 4, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.495 KB)

Abstract

Anak pada periode pra sekolah perlu untuk mencapai tugas-tugas perkembangan mereka yang mencakup : keterampilan motorik, sosial dan bahasa. Pendidikan anak usia dini (PAUD) akan membantu pencapaian tugas-tugas perkembangan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur perbedaan tingkat perkembangan anak yang mengikuti dan tidak mengikuti PAUD. Terdapat 61 anak yang tidak mengikuti PAUD dan 79 anak dari tiga sekolah PAUD di Desa Protomulyo Kabupaten Kendal. Subyek diukur menggunakan Denver Developmental Screening Test II (DDST II) pada satu kali periode. Diantara mereka yang tidak mengikuti PAUD, 41% (25 anak) didiagnosis suspect, sementara 8,9% (7 anak) dari PAUD yang tidak bisa mencapai tugas perkembangan. Tujuh puluh dua anak yang telah mengikuti minimal 3 bulan program PAUD, mampu mencapai tugas-tugas perkembangan mereka sepenuhnya. Oleh karena itu, ada perbedaan tingkat perkembangan antara anak-anak yang mengikuti dan tidak mengikuti PAUD, dengan p value (p =0,000). Program  PAUD mempunyai peran yang sangat penting untuk merangsang perkembangan anak. Orangtua dapat meyediakan permainan yang mendidik di rumah dan bagi petugas kesehatan harus aktif dalam memberikan screening pengembangan menggunakan DDST II untuk semua anak di masyarakat. Kata Kunci: Pendidikan anak usia dini (PAUD), perkembangan, anak pra sekolah LEVEL OF DEVELOPMENT OF 3-5 YEAR PRA SCHOOL CHILDREN WHO FOLLOWS AND DOES NOT FOLLOW EARLY CHILDREN EDUCATION ABSTRACTChildren in the pre-school period need to achieve their developmental tasks which include: motor, social and language skills. Early childhood education (PAUD) will help achieve the tasks of this development. This study aims to measure differences in the level of development of children who follow and do not participate in PAUD. There were 61 children who did not attend PAUD and 79 children from three PAUD schools in Protomulyo Village, Kendal Regency. Subjects were measured using the Denver Developmental Screening Test II (DDST II) at one time period. Among those who did not attend Early childhood education (PAUD), 41% (25 children) were diagnosed suspect, while 8.9% (7 children) of Early childhood education (PAUD) were unable to achieve developmental tasks. Seventy-two children who have participated in at least 3 months of the Early childhood education (PAUD) program are able to fully accomplish their development tasks. Therefore, there are differences in the level of development between children who follow and do not participate in PAUD, with p value (p = 0,000). The Early childhood education (PAUD) program has a very important role in stimulating children's development. Parents can provide educational games at home and health workers must be active in providing development screening using DDST II for all children in the community.  Keywords: Early childhood education (PAUD), development, pre-school children

Page 1 of 2 | Total Record : 20


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 11, No 4 (2023): November 2023 Vol 11, No 3 (2023): Agustus 2023 Vol 11, No 2 (2023): Mei 2023 Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023 Vol 10, No 4 (2022): November 2022 Vol 10, No 3 (2022): Agustus 2022 Vol 10, No 2 (2022): Mei 2022 Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022 Vol 9, No 4 (2021): November 2021 Vol 9, No 3 (2021): Agustus 2021 Vol 9, No 2 (2021): Mei 2021 Vol 9, No 1 (2021): Februari 2021 Vol 8, No 4 (2020): November 2020 Vol 8, No 3 (2020): Agustus 2020 Vol 8, No 2 (2020): Mei 2020 Vol 8, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 7, No 3 (2019): November 2019 Vol 7, No 2 (2019): Agustus 2019 Vol 7, No 1 (2019): Mei 2019 Vol 7, No 1 (2019): Mei 2019 Vol 6, No 2 (2018): November 2018 Vol 6, No 2 (2018): November 2018 Vol 6, No 1 (2018): Mei 2018 Vol 6, No 1 (2018): Mei 2018 Vol 5, No 2 (2017): November 2017 Vol 5, No 2 (2017): November 2017 Vol 5, No 1 (2017): Mei 2017 Vol 5, No 1 (2017): Mei 2017 Vol 4, No 2 (2016): November 2016 Vol 4, No 2 (2016): November 2016 Vol 4, No 1 (2016): Mei 2016 Vol 4, No 1 (2016): Mei 2016 Vol 3, No 2 (2015): November 2015 Vol 3, No 2 (2015): November 2015 Vol 3, No 1 (2015): Mei 2015 Vol 3, No 1 (2015): Mei 2015 Vol 2, No 2 (2014): November 2014 Vol 2, No 2 (2014): November 2014 Vol 2, No 1 (2014): Mei 2014 Vol 2, No 1 (2014): Mei 2014 Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 2 (2013): November 2013 Vol 1, No 2 (2013): November 2013 Vol 1, No 1 (2013): Mei 2013 Vol 1, No 1 (2013): Mei 2013 Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Jiwa More Issue